My Blog


Rabu, 25 Maret 2015

Perlunya Mempelajari Akuntansi Internasional?

            Nama   : Ani Puji Lestari
            Kelas   : 4EB09
            NPM   : 20211909

Suatu kegiatan di bidang akuntansi pada saat ini mengalami perkembangan yang pesat, dimana berbagai pengertian tentang akuntansi muncul berdasarkan pada sudut pandang. American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan komunikasi informasi ekonomi untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan oleh para pemakai informasi tersebut. Informasi ekonomi yang dihasilkan proses akuntansi merupakan ikhtisar data transaksi keuangan perusahaan yang terjadi selama suatu periode tertentu. Oleh karena itu, sasaran (objek) kegiatan akuntansi ialah transaksi yang bersifat finansil (keuangan), atau transaksi yang pengaruhnya dapat diukur dengan satuan uang.
Transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu tidak hanya terjadi satu kali atau hanya satu jenis transaksi, tetapi berdiri atas bermacam-macam transaksi yang terjadi berulang-ulang. Oleh karena itu, semua data transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode tertentu harus diproses, sehingga menjadi data yang lebih sederhana dan lebih berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan data tersebut. Rangkaian proses tersebut merupakan kegiatan akuntansi dalam menjalankan fungsinya, yaitu menyediakan informasi keuangan perusahaan bagi semua pihak yang memerlukan.
Akuntansi merupakan sistem informasi organisasi baik bisnis maupun non-bisnis yang fungsinya menyajikan informasi keuangan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Perkembangan hubungan organisasi dan bisnis menuju hubungan global, mengharuskan rekaya informasi keuangan juga harus dapat menghasilkan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi global.
Selain itu, tujuan dari akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan ekonomi. Agar tujuan itu dapat tercapai, informasi yang disediakan harus mampu memberikan informasi tentang alternatif penggunaan sumber daya yang langka dalam melaksanakan aktivitas bisnis dan ekonomi. Hubungan yang terjadi antara akuntansi dengan pengambil keputusan adalah bahwa pengambil keputusan sangat membutuhkan informasi dan akuntansi menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan. Informasi tersebut disediakan oleh akuntan dalam bentuk laporan keuangan sebagai hasil akhir dari sistem akuntansi. Laporan ini didasarkan pada pengumpulan dan pemrosesan data dari kejadian-kejadian ekonomi suatu entitas (Heti et al, 2005:2).
Dalam hal ini, akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sumber daya akan menjadi kurang optimal jika informasi kurang dapat diandalkan atau tidak bermanfaat.
Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun lokal pada negara tertentu. Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi : perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.
Sekilas dari pernyataan diatas, muncul di benak kita semua mengapa akuntansi internasional perlu untuk dipelajari? Mengutip dari buku yang saya baca menurut Frederick & Gerhard (1997:9) bahwa kita harus melihat kembali sejarah dari adanya akuntanasi. Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktik diseluruh dunia
Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti yang diketahui saat ini, bermula dari sebuah kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. Sejak itu, “pembukuan ala Italia” beralih ke Jerman, Perancis, dan negara-negara berdataran rendah. Dari sana, kemudian mencapai Inggris yang sebagai penguasa ekonomi dunia selama abad ke-17 dan 18 membuat Inggris menjadi misionaris yang ideal bagi akuntansi. Pengaruh Inggris menyebarkan tehnik-tehnik akuntansi tidak hanya ke Amerika Utara tetapi keseluruh negara persemakmuran Inggris yang ada waktu itu..
Perkembangan yang serupa juga terjadi ketika akuntansi Belanda dibawa ke Indonesia dan Afrika Selatan. Perancis memastikan bahwa Polinesia dan teritori-teritori yang diatur Perancis di Afrika bergantung pada sistem akuntansi Perancis dan Jerman dalam memperluas pengaruh akuntansinya antara lain ke Jepang, Swedia, dan Rusia. 
Seiring dengan pertumbuhan pengaruh ekonomi Amerika Serikat selama pertengahan pertama abad ke-20. Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang. Pada tingkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Filipina, Swedia, dan Taiwan.
Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa di banyak negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Walaupun perkembangan nasionalitis yang luar biasa telah terjadi dalam akuntansi selama periode-periode yang berbeda dan pada negara-negara yang berbeda, jelas terdapat tradisi internasional yang seharusnya bisa membantu internasionalisasi akuntansi saat ini. Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan negara lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional.
Sekilas dari sejarah akuntansi yang terjadi diatas, lingkungan suatu entitas ekonomi menjadi dinamis, akuntansi harus terus berkembang sehingga mampu memberikan informasi yang diperlukan bagi pengambil keputusan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Saat ini, kita hidup di ekonomi global. Sumber-sumber alam, keuangan dan manusia dengan mudah dipindah dari suatu negara ke negara lain dengan cepat, mudah, dan efisien. Akuntansi internasional memberikan informasi yang berharga bagi pengambil keputusan di era ekonomi global. Informasi ini dapat menolong dalam memutuskan alokasi sumber daya yang memaksimalkan keuntungan. Oleh karena itu, akuntansi internasional sangat penting untuk dipelajari.
Akuntansi Internasional didefinisikan sebagai akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi di negara-negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi. Definisi ini meliputi kebutuhan dalam bidang keuangan, pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya. Selain itu juga meliputi perbedaan standar akuntansi dari berbagai negara dan harmonisasi berbagai praktek akuntansi di Seluruh dunia (Heti et al, 2005:2).
Akuntansi Internasional (atau multinasional atau transnasional) adalah salah satu bidang keahlian yang diakui dalam bidang akuntansi, bersama-sama dengan akuntansi pemerintah, akuntansi perpajakan, auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku dan sistem informasi akuntansi (Frederick, 1997:8).
Beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perbedaan akuntansi di dunia antara lain faktor pertumbuhan ekonomi, inflasi, sistem politik, pendidikan, profesi akuntan, peraturan perpajakan, dan pasar uang dan modal.
1.      Pertumbuhan Ekonomi
Semakin pesat pertumbuhan ekonomi semakin berkembang kegiatan bisnis dengan demikian juga semakin besar tuntutan informasi akuntansi perusahaan dari pemakai informasi. Tuntutan akan informasi akuntansi tersebut mencakup kualitas dan kuantitas informasi. Dengan demikian semakin maju ekonomi suatu negara semakin kompleks akuntansinya.
2.      Inflasi
Bagi negara-negara yang berpengalaman mengalami inflasi cukup tinggi standar akuntansinya mencakup standar akuntansi inflasi, sedangkan bagi negara-negara yang tidak pernah atau tidak sadar akan infasi standar akuntansinya tidak mencakup masalah-masalah inflasi.
3.      Sistem Politik
Untuk negara-negara yang menganut sistem demokrasi, laporan keuangan yang disusun perusahaan di negara tersebut cenderung lebih transparan, lebih rinci dan lengkap. Hal ini disebabkan oleh tuntutan pemakai informasi yang kedudukannya kuat relatif sama dengan perusahaan atau organisasi penyaji informasi keuangan.
4.      Pendidikan
Semakin maju pendidikan suatu negara semakin banyak ahli-ahli di bidang akuntansi. Semakin banyak ahli semakin ‘canggih’ informasi akuntansi yang dapat diberikan kepada pemakai informasi. Dengan semakin maju tingkat pendidikan akuntansi, semakin banyak pula aktivitas riset di bidang akuntansi. Hasil-hasil riset tersebut akan menambah kaulitas standar dan praktek-praktek akuntansi.
5.      Profesi Akuntan
Semakin maju tingkat pendidikan dan ekonomi suatu negara, profesi akuntan juga semakin kuat. Semakin kuat profesi akuntan, kemungkinan besar profesi tersebut dapat mendorong perbaikan dan pengembangan akuntansi, baik standar akuntansi maupun praktek akuntansi. Selain itu, semakin besar dan kuat profesi akuntansi, semakin besar kemungkinan profesi tersebut dapat menjunjung tinggi independensinya.
6.      Peraturan Perpajakan
Undang-undang pajak di suatu negara mempunyai pengaruh terhadap perkembangan standar dan praktek akuntansi. Di negara Jerman dan Perancis peraturan perpajakan juga sekaligus mengatur pelaporan keuangan sehingga laporan keungan fiskal sekaligus merupakan laporan keuangan untuk pihak eksternal. Di Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia, laporan keuangan eksternal diatur dengan standar akuntansi keuangan yang berbeda dengan peraturan pajak. untuk kepentingan perpajakan, laporan keuangankomersial di negara-negara yang disebut terakhir perlu dilakukan penyesuaian fiskal.
7.      Pasar Uang dan Modal
Semakin maju pasar uang dan pasar modal di suatu negara semakin maju pula akuntansinya. Hal ini disebabkan oleh persyaratan perusahaan yang akan mendaftarkan sebagai perusahaan go publik di pasar modal atau akan mendapatkan pinjaman di pasar uang. Di antara persyaratan itu adalah penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan harus diaudit oleh akuntan publik.
Akuntansi Internasional umumnya meliputi dua aspek bahasan utama, yaitu deskripsi dan perbandingan akuntansi dan dimensi akuntansi atas transaksi internasional. Pada aspek pertama, akuntansi internasional membahas gambaran standar akuntansi dan praktek akuntansi di berbagai negara di dunia serta membandingkan standar dan praktek akuntansi tersebut pada masing-masing negara yang dibahas. Selain itu, aspek akuntansi pada transaksi internasional membahas mengenai pelaporan keuangan, penjabaran, dan transaksi valas, sistem informasi, penganggaran, sistem penilaian kinerja, perpajakan dan audit internasional.
Adapun Manfaat dan tujuan dari adanya Akuntansi Internasional adalah sebagai berikut :
1.      Manfaat Akuntansi Internasional secara tehnis dan sosial :
a.       Akuntansi harus mengantisipasi kebutuhan masyarakat, dan
b.      Akuntansi harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik dalam operasinya.
2.      Tujuan Akuntansi Internasional adalah :
a.       Mengidentifikasi sejarah perkembangan akuntansi internasional.
b.      Memperkenalkan berbagai perbedaan nasional dalam akuntansi di dunia.
c.       Meringkas evolusi bisnis sampai zaman modern.
d.      Membahas pentingnya dimensi akuntansi dalam bisnis global dan topik-topik penting yang membentuk akuntansi internasional.
IFRS (International Financial Accounting Standard) merupakan standar akuntansi yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama dunia, yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).
IFRS merupakan suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS sendiri adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang masukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :
1.      Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
2.      Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3.      Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

Alasan perusahaan untuk go international dibuktikan dengan survei yang dilakukan oleh Deloitte Touche Tohmatsu Internationaly terhadap 400 perusahaan di 20 negara maju, beberapa alasan itu diantaranya adalah :
a.       Kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
b.      Kurangnya ketergantungan pada ekonomi dalam negeri.
c.       Permintaan konsumen.
d.      Rendahnya Kos.
Selain itu, juga dikemukakan beberapa alasan mengapa perusahaan tidak melanjutkan usahanya untuk go public, yaitu :
a.       Kesalahan perkiraan pemasaran yang terlalu tinggi
b.      Kesalah operasional
c.       Masalah dengan partner bisnis
d.      Konflik politik

Dari pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi internasional perlu dipelajari. Hal ini karena akuntansi internasional mempunyai peranan sangat penting dalam masyarakat. Dimana akuntansi sangat membantu memberikan informasi yang berguna bagi suatu perusahaan. Jika informasi tersebut dapat diandalkan, maka dapat dikatakan bahwa informasi tersebut sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakai informasi tersebut.
Hal ini karena akuntansi mencakup beberapa proses yang luas, seperti pengukuran, pengungkapan, dan auditing. Pengukuran adalah proses mengidentifikasikan, mengelompokkan dan menghitung aktivitas ekonomi atau transaksi. Pengukuran ini memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangannya. Pengungkapan adalah proses dimana pengikhtisaran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan. Bidang ini memusatkan perhatian pada isu-isu seperti apa yang akan dilaporkan, kapan, dengan cara apa, dan kepada siapa. Auditing adalah proses dimana kalangan profesional akuntansi khusus auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi. Apabila auditor internal adalah karyawan perusahaan yang bertanggung jawab kepada manajemen, maka auditor eksternal adalah pihak bukan karyawan yang bertanggung jawab kepada manajemen, maka melakukan atestasi bahwa laporan keuangan perusahaan disusun menurut Standar Akuntansi yang berlaku umum.
Dalam hal ini Akuntansi Internasional memperluas akuntansi yang bertujuan umum (general purpose), yang berorientasi nasional, dalam arti luas untuk : (1) analisa komparatif internasional, (2) pengukuran dan isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis multinasional dan bentuk bisnis perusahaan multinasional, (3) kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional, dan (4) harmonisasi akuntansi di seluruh dunia dan harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organsiasi, profesi dan pembuatan standar.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara Internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi Internasional.
           
            Sumber :
-          Frederick, D.S., dan Mueller Gerhard G. 1997. Akuntansi Internasional, Edisi ke-2. Jakarta : Salemba Empat.

-          Triaswati Heti., Wasisto Arief., dan Sholihin Mahfud. 2005. Akuntansi Internasional, Cetakan Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar